Sumber : API Wireline and Operation Procedure-Edition.3.
diunduh : 04/02/2013
Salah
satu bagian dari rangkaian tersebut adalah PCE yang terdiri dari Stuffing
Block, Lubricators, Bleeder valve, BOP, Swab Valve, Riser yang kemudian akan
dirangkai menjadi satu rangkaian.
Sumber : WCP Slickline - Kellyville Training Center Schlumberger. diunduh :
23/02/2013
Alat tersebut harus :
- Sesuai dengan tipe operasi
- Tingkatan Tekanan
- Kemampuan tekanan kerja/ pengetesan tekanan (Working pressure/ Test pressure)
- Aspek Keselamatan
- Tipe kerja alat
- Standar kerja dan ketahanan terhadap H2S (H2S service)
Untuk memenuhi aspek working pressure dan pressure rating yang sesuai dengan
tekanan sumur minyak, maka perlu dilakukan pengetesan tekanan sebelum
peralatan tersebut digunakan dan disertifikasi. Pengetesan tekanan dapat dilakukan dalam 2 cara
pengetesan
1. Uji Tekan dengan Cairan : (Hydrostatic
Test)
Pengujian tekanan merupakan operasi berbahaya, risiko yang ada sebanding dengan
energi yang terakumulasi, terkait dengan
kompresibilitas fluida terhadap volume dan elastisitas yang terkandung. Cairan dengan tekanan tinggi dapat dapat berakibat fatal,
karena pada tekanan tinggi air dapat menyimpan
energi destruktif. Cairan yang digunakan
harus memiliki sifat tidak mudah terbakar.
Kegiatan
pengujian tekanan pada peralatan
dengan cairan mudah terbakar
sangat dilarang. Karena selama
pengujian tekanan terus-menerus sering ada udara yang terperangkap
dalam peralatan, sehingga dapat meningkatkan
kompresibilitas fluida.
2. Uji Tekan Menggunakan Gas: (Gas Test)
Pengujian
dengan gas sangat tidak dianjurkan karena tes
tekanan gas tidak mengukur sampai pada bahaya
potensial yang terkait dengan gas yang terkompresi. Pengujian tekanan
menggunakan gas inert (nitrogen) harus dibatasi, dan hanya dilakukan
sesuai dengan :
•
Permintaan
khusus dari klien.
•
Prosedur
khusus /spesifik untuk pemeliharaan peralatan.
•
Pemecahan
masalah yang tidak normal, ketika kualitas tes tidak dapat dicapai dengan
menggunakan cairan.
Udara
yang harus digunakan adalah Nitrogen murni dan kandungan oksigen kurang dari
0,5% masih dapat diterima. Semua botol nitrogen harus diperiksa dari
kontaminasi oksigen sebelum digunakan. Karena botol gas nitrogen mempunyai
kemungkinan terkontaminasi gas oksigen, yang dapat membuat campuran eksplosif
ketika kontak dengan hidrokarbon.
Personil Kegiatan Pressure
Control Equipment (PCE) :
Hanya
pekerja
yang bersertifikat dan
berpengalaman yang diperbolehkan
untuk melaksanakan pengujian tekanan.
Perhatian khusus harus dilakukan ketika pembongkaran peralatan yang telah
mengandung gas, untuk menghindari potongan-potongan yang bisa menjebak tekanan
gas yang tersisa. Jika tekanan terperangkap maka
tindakan pencegahan yang memadai perlu dilakukan.
Akses personil yang tidak penting ke daerah dimana tes dilakukan harus dibatasi.
Standar Pekerjaan Pressure Control Equipment
(PCE)
Semua Pressure
Control Equipment yang digunakan oleh Slickline Service harus dinilai tingkat
tekanannya. Hal ini karena sangat dilarang jika peralatan Pressure Control Equipment
(PCE) yang digunakan selama operasi lebih rendah dibandingkan tingkat tekanan kerjanya/Working Pressure (WP). Tingkat Working Pressure (WP) memberikan patokan tingkat tekanan kerja pada keseluruhan sistem.
Pengetesan Pressure Control Equipment
(PCE)
Working Pressure (PSI)
|
Multiplier
|
Test Pressure (PSI)
|
Acuan
|
5.000
|
X 1,5
|
7.500
|
API 6A Edisi 20
|
10.000
|
X 1,5
|
15.000
|
|
15.000
|
X 1,5
|
22.500
|
|
20.000
|
X 1,5
|
30.000
|
Pressure
Control Equipment (PCE) yang digunakan oleh Slickline Services harus sesuai dengan aturan yang ada :
• API Specification 6A, current edition.
• NACE MR0175 current
edition, for H2S service.
Penentuan
Working Pressure
Ratings
Dalam menentukan Working
Pressure Ratings semua
Pressure
Control Equipment (PCE) maka perlu memperhatikan batasan
keamanan dari
20%
kemampuan alat tersebut. Ini
berarti bahwa
peralatan yang harus
dipilih memiliki
peringkat kemampuan Tekanan
Kerja 1,2
kali
dari tekanan
sumur Maximum
Potential Wellhead Pressure (MPWHP). Batasan
keamanan ini dimaksudkan
untuk memungkinkan
operasi yang
baik dan aman ketika
alat dan slickline
berada di lubang
sumur.
Sebagai contoh :
•
MPWHP is 8.900 psi :
8.900 X 1.2 = 10,680 psi
Maka tingkatan tekanan dari alat
yang dipilih adalah yang memiliki kemampuan 15,000 psi, karena maksimum tekanan sumur adalah 10.680 psi
• MPWHP
is 8.100
psi :
8.100 X 1.2 = 9.720 psi
Maka tingkatan tekanan dari alat
yang dipilih adalah yang memiliki kemampuan 10,000 psi, karena maksimum tekanan sumur adalah 9.720 psi.
•
MPWHP is 4.500 psi :
4.500 X 1.2 = 5.400 psi
Maka tingkatan tekanan dari alat yang dipilih adalah
yang memiliki kemampuan 10.000
psi, karena maksimum tekanan
sumur adalah 5.400 psi.
Potensi Bahaya
Kegiatan Pressure
Control Equipment (PCE)
Kegiatan Pressure Control Equipment (PCE) memiliki beberapa Potensi
Bahaya yang dapat menyebabkan kerugian. Potensi bahaya yang terkandung antara
lain :
Bahaya Mekanik
Bahaya mekanik bersumber
dari peralatan mekanik atau bergerak. Bahaya mekanik yang terkandung pada kegiatan
Pressure
Control Equipment (PCE) antara lain :
-
terjepit collar saat proses penyambungan peralatan
-
benda jatuh saat proses pengangkatan
-
terjepit sling saat pengikatan material
-
terjepit bagian berputar mesin kompresor
Bahaya Fisik
Bahaya fisik yang terkandung
dalam kegiatan Pressure Control Equipment (PCE) antara lain :
-
Bahaya bising dari mesin kompresor, turbulensi udara
yang dikeluarkan oleh pompa, bising dari mesin mobil crane, bising pada saat
proses pelepasan tekanan udara dan air
-
Bahaya tekanan tinggi yang dikeluarkan dari mesin
kompresor dan pompa, sehingga dapat melemparkan material dengan tekanan tinggi yang
dapat menyebabkan fatality. Bahaya tekanan dapat menyebabkan efek cambuk pada
hose yang digunakan
-
Bahaya getaran dari kompresor dan pompa saat kondisi
hidup
-
Bahaya pencahayaan yang kurang saat proses pembacaan
chart atau pressure gauge di area kontrol tekanan
-
Radiasi cahaya matahari saat proses penggabungan
material Pressure Control Equipment (PCE) yang akan ditest di luar
ruangan
Bahaya Kimia
Bahaya kimia yang terkandung
dalam kegiatan Pressure Control Equipment (PCE) antara lain :
-
Bahaya paparan pelumas yang digunakan untuk melumasi
material Pressure Control Equipment (PCE) yang dapat menyebabkan
dermatitis pada karyawan
-
Bahaya tumpahan pelumas yang dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan, atau menyebabkan kebakaran dari pelumas itu sendiri
-
Bahaya polusi udara dari sisa pembakaran tidak
sempurna mobil crane
Bahaya Listrik
Bahaya listrik yang
terkandung dalam kegiatan Pressure Control Equipment (PCE) antara lain :
-
Bahaya sambungan listrik di ruang control uji
tekanan yang dapat menyebabkan konsleting atau bahkan kebakaran. Selain itu
dapat menyebabkan kontak kepada karyawan yang dapat menyebabkan karyawan
tersengat listrik.
Bahaya Ergonomi
Bahaya ergonomi yang
terkandung dalam kegiatan Pressure Control Equipment (PCE) antara lain :
-
Posisi tubuh yang salah ketika melakukan manual
lifting material Pressure Control Equipment (PCE), plug, port, hose.
-
Posisi tubuh terlalu membungkuk saat menghubungan
material Pressure Control Equipment (PCE).
Bahaya Psikologi
Bahaya psikologi yang terkandung
dalam kegiatan Pressure Control Equipment (PCE) antara lain :
-
Kopetensi operator yang tidak memadai
-
Terjadi kesalahan pengertian/ kegagalan komunikasi
-
Strees akibat beban kerja dan tuntutan waktu